Sabtu, 22 November 2014

Cerpen : Kosong



KOSONG

Bel jam pelajaran pertama berbunyi. Semua siswa mulai memasuki kelas masing-masing. Aku bersama 3 orang temanku, Nisa, Heny, dan Ica segera memarkir sepeda dan berlari menuju kelas. Dengan nafas terengah-engah aku dengan cepat duduk dibangkuku. Tak lama kemudian guru memasuki kelas dan memulai pelajaran.
Tok tok tok
Ditengah pelajaran, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Setelah pintu dibuka, masuklah seorang wanita paruh baya bersama anak perempuan berkacamata, tinggi, dan cantik. Semua temanku berbisik penasaran, siapa perempuan cantik itu?
“anak-anak, kalian punya teman baru. Silahkan perkenalkan dirimu!” ucap guruku.
“Terima kasih pak. Nama saya Agatha Yulinda biasa dipanggil Linda, saya pindahan dari Samarinda. ” sambil terbata-bata dan suara yang lirih ia memperkenalkan diri dengan logatnya yang terdengar aneh ditelingaku.
“baiklah silahkan duduk dibangku yang kosong itu.” Perintah pak guru.
            Teman-teman langsung mendatangi anak baru itu, ya maklum saja ini baru pertama kalinya ada anak baru di kelasku. Mereka mengerumun sampai-sampai aku tak dapat melihat bahkan berkenalan dengan anak baru itu.
            Waktu istirahat tiba, aku berkenalan dengan anak baru itu. Aku sedikit canggung karena aku tidak terbiasa berbicara dengan bahasa indonesia, sedangkan dia selalu menggunakan bahasa indonesia dan tidak bisa berbahasa jawa. Setelah berkenalan, kita bertukar nomor hp dan hampir setiap hari kita saling bertukar pesan atau sms. Aku merasa cocok dengan dia, dia pun begitu menurutku.
***
            Hari ini guru kami membacakan hasil ulangan beberapa hari yang lalu. Hampir seisi kelas mendapat nilai yang lumayan tinggi, kecuali satu orang, Linda. Seisi kelas langsung menatapnya aneh, kecuali aku. Aku pun tak mengerti, mengapa mereka melakukan itu? Setelah mengetahui itu, teman-teman bersikap agak aneh ke Linda. Dari yang sebelumnya ramah, menjadi cuek dan seolah menjauhinya. Entahlah, hanya karna nilai mereka bersikap seperti itu.
Seiring berjalannya waktu, kita semakin dekat dan bersahabat. Berbeda dengan teman-teman yang lain, mereka tetap tidak memperdulikan Linda. Aku senang bersahabat dengan Linda. Dari Linda aku belajar banyak hal. Aku belajar komputer, internet, dan masih banyak lagi. Entah, aku merasa dia benar-benar teman. Ketika aku susah dan senang dia selalu ada untukku. dia berbeda dengan temanku yang lain.
            Suatu ketika Linda tidak masuk sekolah selama seminggu. Kenapa? Aku bingung. Aku juga merasa ada yang berbeda kalau tidak ada Linda. Dan sampai akhirnya aku mendapat kabar kalau Linda sedang sakit. Sepulang sekolah aku langsung pergi ke rumah Linda untuk menjenguknya. Sesampainya disana, aku dipersilahkan masuk kedalam kamarnya dan bertemu dengan Linda.
“Hai, Nda” sapaku.
“Hai, Bel” sahutnya.
“Aku dengar kamu sakit. Gimana keadaanmu?”
“Ya beginilah, aku tak apa. Aku hanya demam saja.”
“Kamu sudah ke dokter?”
“Sudah. mungkin besok aku sudah mulai masuk sekolah.”
***
            Selama beberapa bulan ini Linda lebih sering tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Aku kurang mengerti dia sakit apa, dia selalu mengatakan kalau dia hanya demam biasa. Tapi mengapa sampai selama ini?
            4 Bulan berlalu, tiba waktunya UNAS. Linda masuk kelas dengan wajah yang pucat dan dituntun ayahnya bejalan memasuki kelas. Linda terlihat sangat kurang sehat. Tanpa pikir panjang aku menghampiri Linda. Dan menanyakan kabarnya. Tapi selalu saja dia menjawab dia baik-baik saja sedangkan dia sudah jelas terlihat sangat pucat.
            UNAS sudah selesai sampai akhirnya memasuki PPDB. Aku dan Linda pisah sekolah. Selama tiga bulan awal memasuki sekolah, Linda sama sekali  belum pernah memasuki sekolahnya. Aku meluangkan waktu untuk menjenguk Linda dirumah barunya yang cukup jauh dari rumahku. Sesampainya disana, aku hanya melihat Linda terbaring lemah di atas kasur dikamar tidurnya. Aku menatapnya sedih. Bagaimana tidak? Linda yang dulu kukenal sebagai seorang yang ceria kini hanya bisa terbaring lemah dengan wajah pucatnya dan mimik wajahnya yang seperti orang kesakitan.
***
Kebetulan saat itu Liburan.  2 minggu sebelum liburan usai, aku mencoba untuk menelpon Linda. Linda mengangkat telpon dan berbicara sangat pelan. Ditengah pembicaraan, dia menjerit kesakitan sambil menangis lalu mematikan telponnya. Entah apa yang sedang terjadi dengannya, aku sangat khawatir. ‘Semoga dia baik-baik saja’ batinku.
            Seminggu kemudian aku menelpon Linda lagi. Dia berbicara seperti dulu seperti saat sebelum dia sakit.
“Hai, Nda. Bagaimana keadaanmu?”
“Baik, Bel. Kamu gimana?”
“Alhamdulillah. Aku juga baik kok, Nda.”
“Bel, habis liburan tepatnya minggu depan aku mau masuk sekolah.”
“Kamu udah sembuh, Nda?”
“Alhamdulillah udah mendingan, Bel.”
“Alhamdulillah deh kalo gitu. Aku jadi seneng, Nda.”
***
Semua tidak berjalan seperti yang direncanakan. Linda tidak menepati perkataannya. Aku tidak yakin dimana dia sekarang. Tapi aku selalu berharap dia berada di tempat yang lebih baik. Tempat dimana ia tidak lagi menderita.
Aku mengetahui kenyataan itu beberapa hari setelah pernyataannya. Terasa bagaikan ditarik ke dasar setelah muncul ke permukaan.
Waktu terus berlalu. Aku menjalani kehidupanku sebagaimana aku selalu menjalaninya. Hanya saja beberapa hal berubah, kosong. Namun tempat untuknya di hatiku masih ada.

Dedicated for : NAZILAH YURINDA:"

Ini fotoku dulu waktu ditempat les. Rinda yang pakai baju oren.
Urut dari kiri : Rinda, farda, aku, ica.


 Maaf gambarnya kebalik:'D
Itu Rinda sama heny. Rinda yang tinggi:"

Sabtu, 28 Juni 2014

Kematian cinta

Waktu mulai datang mengurai
Lembaran kisah yang penuh air mata
Senyuman manis pun menepi
dan terganti luka yang kian mendalam

Sinar pagi mulai meredup
Dan di saat senja menyapa hidupku
Mata hati pun tak berbinar
Perlahan memudar terkikis sifatmu

Akankah semua ini akan cepat berakhir
Sebelum nafasku yang terakhir
Akankan semua ini akan mudah berlalu
Sebelum akhir hidupku

Mengapa kau ajari aku mencintamu
Bila kau juga yang tumbuhkan kebencianku
Mengapa kau mencoba sembuhkan luka ku
Bila akhirnya kau membunuhku




Jumat, 27 Juni 2014

Heartbroken

Hmm sekian lama aku perjuangin hubungan kita, ternyata semua itu sia-sia. Aku sudah berusaha agar kamu dapat berubah seperti dulu, dan hasilnya nihil. Yaudah sih mungkin ini emang jalan yang terbaik. Daripada kamu dan aku sama-sama merasa tersiksa ya kan? Yaudah, kamu baik-baik ya disana. selamat berbahagia dengan dia tanpa ada aku yang mengganggumu lagi. Rela gak rela sih, kamu pergi hanya karna ada dia yang lebih baik. Tapi itu hak mu, aku gak berhak ngatur kamu. Emang aku ini siapa kamu? dulu aja waktu masih berhubungan, kamu paling males kalo aku arahin. jadi, yaudah aku kasih kamu kebebasan. Aku gak pernah nyuruh kamu harus gini, harus gitu kan? kurang enak apa? setiap kamu butuh pun aku selalu ada. Mengapa sayangku hanya kamu anggap sebagai bualan semata? dan semudah itu melenggang pergi tanpa pedulikan aku. Ikhlas, satu hal yang harus aku lakukan saat ini. Aaaa... tapi aku kangen kenangan kita:" mengapa kita berujung sampai disini aja? harapku melekat kuat pada dirimu, awalnya. tapi kamu malah hancurin semua itu. kalau kamu menuntut wanita yang sempurna secara fisik, maaf aku gak bisa. aku diciptakan begini adanya. Maaf selama ini belum bisa jadi orang yang kamu pengen, belum bisa jagain kamu baik-baik. Aku tau, posisiku udah gak kayak dulu, aku kalah sama orang ynag lebih kamu sayang. Maaf jika perasaanku selama ini mengganggumu. aku gak pernah ada maksud buat kamu risih. aku sayang kamu. makasih udah ngisi hari-hariku selama ini, makasih udah buat aku ketawa, makasih udah bisa buat aku seneng, makasih atas semua kenangan, makasih atas suka dukanya:"D jujur aku masih merasa kamu disampingku. susah buat ngelepasin kamu, tapi justru perpisahan ini kan yang buat kamu bahagia? aku bahagia kalo kamu juga bahagia. aku tau ini munafik, tapi mau gimana lagi? semua udah terlanjur. aku gakmau maksa kamu buat sayang aku sedalam dulu. Cinta gak harus memiliki kan? maaf aku cuma bisa ungkapin di coretan sampah ini. aku tau ini gakpenting, yaudah semoga aku bisa tanpamu:"D

 

Jumat, 06 Juni 2014

Kepalsuan

Cahaya temaram bulan kian mengintip
Intip ragaku lesu layu rapuh
Nafas panjang kian menderu
Seruan tangisan hati menyelimuti

Hancur harapku, patah semangatku
Bualan kisah omong kosong
Iringi setiap langkah
Kian berdusta jika kubahagia

Pelangi indah sinari malam
Tampak tersenyum pandangiku
Hanya langit kelabu temaninya
Bintangpun terpaksa

Dalam angan ku menari
Dalam nyata ku terjatuh
Tiada yang beranjak
Kutersiksa membeku

Khayal hanya sekedar harap
Harap tak pasti kian berbisik
Tanpa alasan pasti
Kau pergi tinggalkan kasih ini

Kini harap hanya terkecup angan
Harap melambai pergi menghilang
Tangisku seolah musik
Musik merdu iringi malamku

Terimakasih tuk bahagia ini
Terimakasih tuk semua kepalsuan ini
Sandiwara indahmu
Buat basah pipiku

Selasa, 03 Juni 2014

Geisha - Seharusnya percaya

Jujur membuatku serba salah 
Tak jujur membuatku semakin salah 
Lalu harus bagaimana lagi 
Agar kau terima 
Sungguh ku tak berdusta

Sungguh mati ku tak menyangka 
Emosimu yang tak pernah kau jaga 
Hingga kini tak dapat ku terima 
Haruskah ku terluka 
Agar kau bahagia

Cinta harusnya kau percaya 
Cinta pastikan setia 
Jika kau mengerti yang sebenarnya

Sungguh mati ku tak menyangka 
Emosimu yang tak pernah kau jaga 
Hingga kini tak dapat ku terima 
Haruskah ku terluka 
Agar kau bahagia

Cinta harusnya kau percaya 
Cinta pastikan setia 
Jika kau mengerti yang sebenarnya

Cinta harusnya kau tak marah 
Semua kan baik saja 
Mengertilah seharusnya kau percaya

Jangan pernah berfikir ku tak cinta 
Semestinya kita jujur bicara
Cinta harusnya kau percaya 
Cinta pastikan setia 
Jika kau mengerti yang sebenarnya 
Cinta harusnya kau tak marah 
Semua kan baik saja 
Mengertilah seharusnya kau percaya 

...

Wohoo... akhirnya UKK selesai juga. Lega, seneng, takut. Takut remidi maksudnya-_-
Jadi baru kali ini aku bangga sama diriku sendiri, UKK ngerjain sendiri, berjuang sendiri, dan itu terasa aneh, tapi seneng, tapi gimana ya? ah gaktau campur aduk pokoknya:D
Ya semoga hasilnya memuaskan semua, kalopun ada yang remid jangan banyak-banyak lah:D
UKK udah selesai, terus sekarang aku ngapain? bosen nganggur gini, apalagi dianggurin sama kamu terus:( *halah
Aaaaa aku gaktau ini aku lagi seneng, tapi lagi sedih juga tanpa sebab-_,- masalah belum kelar sih..
Udah sabar, sabar banget..... tapi masa terus-terusan gini? sampe kapan? udah ah biarkan waktu yang akan menjawab:'D
Habis ini kelas 9, terus SMA ya? aku belum siap sama sekalii. Belum nyiapin target SMA, belum siapin mental buat menghadapi kelas 9 yang mungkin cukup kejam.  UNAS, KIR, Tugas-tugas kejam lainnya, aku belum siapp.. dibawa enjoy aja kali ya, siap ga siap harus siap yakan?=) semangat semangat!! semangatin diri sendiri, abis gaada yang nyemangatin sih:'v duh kok aku terlalu meranaa.. haha
Sebenernya gasabar juga sih nungguin 83 berubah jadi 93. tapi gasiap juga buat pisah sama temen sekelas, abisnya udah sayang bangetbanget sih.. udah mulai nyaman sama mereka semua:') duh aku ini gimana? gak siap kok malah gasabar. haha, labilisasi menguasai diriku:'v udah ah gak jelas, alay. byee;)

Sabtu, 31 Mei 2014

Aku galau

Aaaa aku lagi galau, galau akut, parah><
Kamu terus-terusan cuek ke aku, masih marah? atau emang udah bosen? jelasin semuanyaaa! aku kesiksa diginiin terus, aku kan udah minta maaf ke kamu, udah berapa kali aku minta maaf? berkali-kali! masih gak kamu peduliin juga, oh god>< sayang gak sih? kalo sayang harusnya gak kayak gini. harusnya kamu ngerti gimana keadaanku dengan semua sikapmu ini. Sakit, nyesek, marah, jengkel,  tapi aku masih coba buat sabar biar kita gak tambah rumit. gakpernah sebelumnya punya masalah yang sampe tahan lama kayak gini, yatuhan aku harus gimana? temen-temen bilang dia keterlaluan. ya kalo emang kamu jadiin aku pelampiasan sementara, harusnya kamu bilang! aku sekarang udah terlanjur sayang kan? terus aku harus gimana? Bukannya aku mengeluh terus, coba cewe lain diginiin, siapa yang gak sedih? siapa yang gak kecewa? siapa yang gak sebel, marah? Aku kayak gini karna aku sayang kamu. kamu tau gak? Aku kangen kebersamaan kita, kangen perhatianmu, kangen panggilan sayangmu, kangen bercandamu, kangen sepikanmu, kangen senyummu buatku, kangen jailmu, kangen manjamu, kangen pas kita berdua, kangen kamu yang dulu Lin. Kamu inget gak waktu kita bareng-bareng? seneng kan? kenapa kamu gak mikirin itu? secepat itu kamu lupain kebersamaan kita? ya terserah, aku cuma bisa pasrah. aku udah berusaha jadi apa yang kamu mau, maaf kalo aku masih buat kecewa. aku gak pernah ada maksud kecewain kamu, aku sayang sama kamu. andai kamu tau semua itu, andai~ Lindra:"